Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2009

Tata Cara Penggunaan Lift

Berikut ini adalah tata cara penggunaan lift yang baik dan benar untuk menghindari kecelakaan dan hal-hal lain yang tidak kita inginkan. Sebelum masuk ke dalam car lift Berdiri di belakang calon penumpang terdahulu (antri) Tentukan arah, tekan salah satu saja tombol "naik" atau "turun" sesuai yang dikehendaki Mendekat pada lift yang tanda kedatangannya (hall lantern) menyala Bila membawa anak kecil, pegang tangannya Dahulukan orang tua, ibu hamil, dan orang cacat/ dengan kursi roda Apabila lift penuh, tunggu lift berikutnya Dahulukan penumpang yang keluar Gunakan lift barang apabila membawa barang berat dan menyita tempat Hati-hati pada saat melangkah masuk Jangan menekan kedua tombol sekaligus naik dan turun Jangan menekan tombol secara berulang-ulang Jangan menekan tombol menggunakan benda /barang keras/basah Jangan mencoba membuka pintu dengan paksa Jangan memaksa masuk car lift pada saa

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift

Setelah pada posting sebelumnya saya menguraikan tentang perjalanan dan pengalaman unik menuju tempat acara Pembinaan K3 tanggal 9 sampai dengan 11 Agustus 2009 di Bogor, kali ini akan saya tuliskan beberapa hal dalam garis besar hasil dari Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Teknisi dan Penyelia Lift yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi provinsi DKI Jakarta. Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah hak setiap tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan serta setiap orang lainnya yang berada dalam lingkungan kerja seperti tertuang sepenuhnya dalam Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang dapat didownload di sini . Khusus untuk lingkungan kerja yang berhubungan dengan lift, UU No.1 tahun 1970 dalam hal ini menyebutkan pada Bab II pasal 2 ayat (2) huruf f "dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air, maupun di udara;". Kemudian syarat-syarat keselamatan

Pembinaan K3

Posting langsung dari acara Pembinaan K3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta tanggal 9-11 Agustus 2009. Yang diadakan di hotel Karwika Cisarua Bogor. Persiapan untuk berangkat, dan tetek bengeknya dari jam 8 pagi. Kemudian berangkat 8 orang dari beberapa kompleks mulia group yang seharusnya 19 orang. Sisanya karena rumahnya sekitar daerah Bogor, memilih untuk berangkat sendiri-sendiri. Tadinya aku pikir mau naik motor saja. Tapi ya kesepakatan bersama akhirnya diputuskan untuk naik kereta saja biar cepat. Maksudnya lebih cepat dari mobil. Kemudian berangkat juga naik bus ke stasiun cawang jam 8.30, langsung beli tiket kereta dan ngga lama kereta datang. Hmmm... Pengalaman pertama naik kereta listrik ekonomi nih. Norak. Kereta listrik? Ekonomi? Sebelumnya cuma bisa bayangin waktu temen-temen pada cerita-cerita, lihat berita di televisi dan ya belum terfikir sebelumnya untuk punya niat naik kereta itu. Ketika datang KRL jurusan jakarta-bogor itu langsung tercium aromanya. Cit

Sengatan Listrik dan P3K

Sengatan listrik terjadi apabila arus listrik mengalir melalui tubuh. Tubuh manusia lebih dari 60% terdiri dari cairan sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi konduktor atau listrik yang cukup bagus. Akibat tersengat listrik adalah terbakar, kerusakan organ, masalah pada jantung dan peredaran darah dan dapat mengakibatkan kematian. Tanda-tanda dan gejala: Terkejut, rasa ge li, terjadi perubahan dalam pandangan, ucapan, dan dalam perasaan. Terbakar dan luk a terjadi karena listrik masuk dan keluar melalui tubuh. Tubuh serasa t idak dapat digerakkan dengan normal. Sesak nafas, jantung berdenyut tidak beratura n. Tidak sadar Penyebab: Menyentuh tegangan listrik, kabel tanpa isolasi, sumber-sumber listrik seperti outlet atau stop kontak. Menyentuh langsung orang yang tersengat listrik. Tersambar petir (lebih dari 30 juta volt). Saat terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan yaitu tersengat listrik atau kejutan listrik pada teman, saudara atau siapapun di dekat anda, setelah membaca blog

Lampu Fluorescent

Lampu fluorescent atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan lampu TL dan tidak jarang kita juga mendengar sebagai lampu neon. Lampu Fluorescent atau lampu p endar berbeda dengan lampu neon. Kemudian entah apa kepanjangan dari "TL" tidak saya temukan jawaban yang paling tepat sampai Google juga tidak menemukannya, mungkin dan menurut saya kepanjangannya Tube Lamp (Lampu Tabung) tapi lampu pijar juga pakai tabung... lampu halogen juga ada yang pakai tabung kan. Tapi sudahlah... Yang jelas lampu Fluorescent atau TL adalah jenis lampu yang di dalam tabungnya terdapat sedikit mercury dan gas argon dengan tekanan rendah, serbuk phosphor yang melapisi seluruh permukaan bagian dalam k aca tabung lampu tersebut. Tabung ini mempunyai dua elektroda pada masing-masing ujungnya. Oh ya ... elektroda maksudnya adalah kawat pijar sederhana. Saat ki ta menyalakan lampu, arus mengalir pada elektroda kemudian elektron-elektron di dalamnya akan berpindah tempat dari ujung yang satu ke uju